Jumat, 08 Juli 2011

Hari Keluarga, Awas Jebakan pola Makanan Instan

Keluarga adalah lembaga paling kecil di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lingkungan keluarga, orang tua, anak, dan keluarga terdekat merupakan tempat berseminya kasih sayang, sikap dan perilaku hormat-menghormati, tumbuhnya nilai-nilai moral, agama, dan kemanusiaan, tempat berlangsungnya interaksi yang harmonis dalam suasana saling asih, saling asuh, dan saling asah. Mengingat betapa pentingnya peran dan kehidupan dalam keluarga, maka Saudara-saudara kita ingin keluarga-keluarga kita itu, keluarga Bangsa Indonesia tumbuh menjadi keluarga yang baik, keluarga yang tentram, keluarga yang damai, keluarga yang tidak suka kekerasan, keluarga yang selamat dari berbagai godaan kejahatan, keluarga yang berakhlak dan religius, keluarga yang menjunjung tinggi kebersamaan, keluarga yang sehat dan keluarga yang mencerminkan kepribadian dan jati diri bangsa kita, bangsa Indonesia.

Tepat hari ini, 29 Juni 2011 seluruh keluarga di dunia melaksanakan Hari perayaannya, yaitu Hari Keluarga (Family Day) yang ke XVIII. Momentum Hari Keluarga (Harga) ini, dimanfaat oleh Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah (PW SALIMAH) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan Program Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER) dan membentuk Klub Muslimah Sehat (KMS) disertai dengan Seminar Kesehatan dengan Tema “Mewaspadai  Jebakan Pola Makan Instan”. 



Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh Pimpinan Daerah SALIMAH di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) menyadari persoalan keluarga Indonesia saat ini tidak sedikit karena itu perlu upaya sungguh-sungguh untuk membantu keluarga Indonesia meminimalisir persoalannya. Salah satu persoalan yang sering menghantui adalah masalah kesehatan yang sebagian besar dipicu oleh pola makan yang salah, yaitu pola makan instan. Banyak keluarga yang terjebak dengan pola makan seperti ini.

Pola makan instan ini diwujudkan dengan banyak mengkonsumsi makanan instan. Kita ketahui bersama bahwa makanan instan ini banyak menimbulkan dampak bagi kesehatan, diantaranya :

  •      Menyebabkan kanker
  •      Merusak jaringan otak
  •      Menyebabkan penyakit Chinesse Restaurant
  •      Bagi penderita ASMA dapat mencetus penyakit ASMA dst
Lantas, bagaimana jika anak-anak kita sudah terlanjur menyukai makanan instan,apakah harus dilarang.... Jangan semata-mata melarang tapi cukup dengan mengatur frekuensi konsumsi makanan tersebut..misalnya mie, bisa dikonsumsi kembali setelah 3 hari berikutnya.
Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama menjaga keluarga kita jangan sampai terjebak pada pola makan instan yang cenderung mengkonsumsi makanan instan. Inilah sebagian kecil konstribusi SALIMAH bagi kejayaan negeri, khususnya Negeri Serumpun Sebalai ini, karena kami yakin kemajuan suatu bangsa berawal dari kekokohan keluarga. Wallahu’alam bis sowab

                                                            PW SALIMAH Provinsi Kep. Bangka Belitung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar